Cara Jual Obligasi Bibit
Halo Sobat Investor! Sudah saatnya Anda tahu nih, bagaimana cara jual obligasi Bibit dengan mudah dan aman. Berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) Ritel melalui aplikasi Bibit memang salah satu pilihan cerdas untuk mengamankan aset Anda. Instrumen seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Sukuk Ritel (SR) menawarkan imbal hasil yang menarik dan dijamin negara. Namun, tak jarang kebutuhan mendesak muncul, atau mungkin Anda ingin merealisasikan keuntungan lebih awal. Pertanyaannya: Bisakah SBN yang dibeli di Bibit dijual kapan saja? Jawabannya, tergantung jenisnya! Mari kita bedah tuntas panduan langkah demi langkah menjual obligasi Anda di platform Bibit.
Memahami Jenis Obligasi (SBN) yang Anda Miliki
Sebelum menekan tombol jual, sangat penting untuk memahami produk obligasi yang Anda pegang. Di Indonesia, SBN Ritel memiliki dua sifat utama terkait penjualan kembali: Tradable (bisa dijual kembali di pasar sekunder) dan Non-Tradable (harus dipegang hingga jatuh tempo).
Obligasi Tradable: Jual di Pasar Sekunder
Obligasi jenis ini, seperti ORI (Obligasi Negara Ritel) dan SR (Sukuk Ritel), biasanya bersifat tradable. Artinya, setelah melewati masa Minimum Holding Period, Anda bisa menjualnya kepada investor lain di Pasar Sekunder.
Di aplikasi Bibit, penjualan ini difasilitasi melalui mitra distribusi yang bekerja sama. Keuntungan utama dari obligasi tradable adalah adanya likuiditas. Anda tidak perlu menunggu hingga tanggal jatuh tempo untuk mencairkan dana.
Obligasi Non-Tradable: Tahan Hingga Jatuh Tempo
Beberapa SBN, seperti SBR (Savings Bond Ritel) dan ST (Sukuk Tabungan), bersifat Non-Tradable. Produk ini dirancang untuk dipegang hingga jatuh tempo dan tidak bisa diperjualbelikan di Pasar Sekunder.
Jika Anda memegang SBR atau ST, satu-satunya cara untuk mencairkannya sebelum jatuh tempo adalah melalui fasilitas Early Redemption. Namun, ini hanya bisa dilakukan pada periode waktu tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah dan jumlah pencairan dibatasi.
Syarat dan Ketentuan Utama Cara Jual Obligasi Bibit
Ketika berurusan dengan obligasi tradable yang dibeli di Bibit, ada beberapa aturan main yang wajib Anda pahami. Mengabaikan aturan ini dapat menyebabkan transaksi penjualan Anda gagal.
1. Minimum Holding Period (Masa Tunggu)
Semua SBN Ritel, baik tradable maupun non-tradable, memiliki Minimum Holding Period. Ini adalah periode wajib di mana Anda harus menyimpan obligasi tersebut setelah tanggal penerbitan.
Biasanya, masa tunggu ini berkisar dari satu atau dua periode kupon pertama. Selama masa ini, obligasi Anda tidak bisa dijual, di Pasar Sekunder maupun melalui Early Redemption. Setelah masa tunggu berakhir, barulah Anda bisa memulai proses penjualan.
2. Market Hours (Jam Transaksi)
Penjualan di Pasar Sekunder bukanlah 24 jam. Anda hanya bisa mengajukan penjualan obligasi selama jam bursa dibuka. Di Bibit, jam transaksi biasanya mengikuti jam operasional Pasar Sekunder yang berlaku.
Pastikan Anda mengajukan penjualan pada hari kerja (Senin-Jumat) dan di antara jam yang telah ditentukan (umumnya pagi hingga sore hari). Pengajuan di luar jam tersebut akan diproses pada hari kerja berikutnya.
3. Penjualan Minimum dan Maksimum
Ada batasan jumlah unit atau nominal yang bisa Anda jual. Biasanya, penjualan harus dilakukan dalam kelipatan tertentu (misalnya kelipatan Rp1.000.000). Pastikan sisa kepemilikan Anda setelah penjualan tidak melebihi batas yang ditentukan oleh regulasi.
—
Langkah-Langkah Praktis Menjual Obligasi di Aplikasi Bibit
Proses menjual SBN Ritel yang tradable di aplikasi Bibit sangat user-friendly dan bisa diselesaikan dalam beberapa kali tap.
Langkah 1: Akses Menu Portfolio Anda
Buka aplikasi Bibit di ponsel Anda. Pada halaman utama, pilih menu “Portfolio”. Di sini, Anda akan melihat semua aset investasi yang Anda miliki, termasuk reksa dana dan SBN.
Langkah 2: Pilih SBN yang Ingin Dijual
Cari bagian SBN yang Anda miliki (misalnya ORI020 atau SR018). Klik pada obligasi tersebut untuk melihat detail kepemilikan. Aplikasi Bibit akan menunjukkan apakah obligasi tersebut sudah bisa dijual di Pasar Sekunder atau belum.
Langkah 3: Klik Tombol “Jual” atau “Sell”
Setelah Anda yakin obligasi sudah melewati holding period, cari dan klik tombol “Jual” (atau Sell). Aplikasi akan menampilkan halaman penjualan dengan informasi harga terkini.
Penting: Harga yang ditampilkan adalah harga real-time di Pasar Sekunder. Perhatikan apakah Anda menjual pada harga Premium (di atas 100%) atau Discount (di bawah 100%).
Langkah 4: Tentukan Jumlah Nominal Penjualan
Masukkan nominal obligasi yang ingin Anda jual (misalnya Rp5.000.000). Pastikan nominal ini memenuhi batas minimum yang ditetapkan. Anda juga akan melihat estimasi dana yang akan Anda terima setelah dikurangi biaya dan pajak (jika ada).
Langkah 5: Konfirmasi dan Tinjau Transaksi
Tinjau kembali semua detail transaksi—nominal, harga, dan estimasi penerimaan dana. Jika semua sudah sesuai, lakukan konfirmasi penjualan. Anda mungkin akan diminta memasukkan PIN transaksi.
Setelah terkonfirmasi, pesanan penjualan Anda akan dimasukkan ke sistem.
Langkah 6: Tunggu Proses Settlement (T+2)
Proses penyelesaian transaksi penjualan obligasi di Pasar Sekunder dikenal sebagai Settlement. Di Indonesia, umumnya menggunakan sistem T+2.
Ini berarti dana hasil penjualan obligasi Anda tidak akan langsung masuk ke rekening RDN (Rekening Dana Nasabah) Anda pada hari yang sama. Dana tersebut biasanya akan cair dan masuk ke RDN Anda dalam waktu 2 hari kerja setelah transaksi sukses dilakukan.
Tips Cerdas: Kapan Waktu Terbaik untuk Menjual Obligasi?
Menjual obligasi di Pasar Sekunder bukan hanya sekadar mencairkan dana, tetapi juga melibatkan potensi keuntungan atau kerugian modal. Harga obligasi sangat dipengaruhi oleh suku bunga acuan dan permintaan pasar.
Perhatikan Harga Jual (Yield vs Price)
- Harga di Atas 100% (Premium): Ini adalah kondisi ideal. Jika harga jual obligasi Anda di atas 100%, berarti Anda akan mendapatkan keuntungan modal (capital gain) selain kupon yang sudah Anda terima. Ini terjadi ketika suku bunga acuan cenderung turun.
- Harga di Bawah 100% (Discount): Jika harga jual di bawah 100%, Anda akan mengalami kerugian modal (capital loss). Walaupun Anda tetap menerima kupon, kerugian ini dapat mengurangi total imbal hasil Anda.
Jual ketika suku bunga diprediksi turun untuk memaksimalkan capital gain, atau jual ketika Anda benar-benar membutuhkan likuiditas, meskipun harganya mungkin kurang optimal.
Pertimbangkan Tujuan Awal Investasi Anda
Jika obligasi Anda dibeli untuk tujuan jangka panjang (misalnya dana pensiun atau pendidikan anak), sebaiknya pertahankan obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Dengan memegang hingga jatuh tempo, Anda dijamin mendapatkan kembali 100% modal awal Anda, di samping seluruh kupon yang telah dibayarkan.
Potensi Biaya dan Pajak Penjualan Obligasi
Menjual obligasi di Pasar Sekunder melalui Bibit umumnya tidak dikenakan biaya transaksi yang memberatkan. Namun, ada beberapa komponen yang mungkin mempengaruhi dana yang Anda terima:
- Biaya Broker/Penyelenggara: Bibit sebagai platform mungkin mengenakan biaya kecil atau spread (selisih harga beli dan jual) yang sudah tercermin dalam harga jual/beli yang ditampilkan.
- Pajak Penghasilan (PPh) Kupon: Kupon yang Anda terima dari SBN sudah dipotong PPh sebesar 10% dan bersifat final.
- Pajak atas Capital Gain (Jika Ada): Jika Anda menjual di harga premium (di atas 100%), keuntungan modal (selisih harga beli dan harga jual) umumnya tidak dikenakan pajak tambahan di Pasar Sekunder untuk SBN Ritel yang dijual kembali oleh investor perorangan.
Pastikan Anda selalu memeriksa ringkasan transaksi akhir yang disajikan aplikasi Bibit untuk melihat total dana bersih yang akan Anda terima.
—
Kesimpulan
Cara jual obligasi Bibit sangat mudah, asalkan obligasi yang Anda pegang adalah jenis yang tradable (ORI atau SR) dan sudah melewati minimum holding period. Gunakan fitur Pasar Sekunder di aplikasi Bibit untuk mencairkan investasi Anda. Selalu perhatikan kondisi harga saat ini agar Anda bisa memaksimalkan potensi capital gain Anda. Dengan perencanaan yang matang, investasi obligasi Anda dapat menjadi aset yang sangat fleksibel dan likuid.
*
FAQ Mengenai Penjualan Obligasi Bibit
| Pertanyaan | Jawaban |
| :— | :— |
| Berapa lama dana hasil penjualan obligasi cair? | Dana cair dalam waktu T+2 (dua hari kerja) setelah transaksi penjualan berhasil dieksekusi di Pasar Sekunder. |
| Apakah saya bisa menjual SBR atau ST di Bibit? | Tidak bisa dijual di Pasar Sekunder. Anda hanya bisa mencairkannya melalui mekanisme Early Redemption pada periode yang ditentukan pemerintah dan dengan batasan nominal. |
| Apa yang terjadi jika saya menjual di harga 99%? | Anda akan mengalami capital loss (kerugian modal) sebesar 1% dari nominal yang Anda jual, meskipun Anda tetap mendapatkan pembayaran kupon sebelumnya. |
| Apakah ada risiko dalam menjual obligasi di Pasar Sekunder? | Ya, risikonya adalah fluktuasi harga. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan Anda mungkin harus menjual pada harga discount. |

Leave a Reply